Featured post

STUDY ABROAD ?

Ramai yang nak tahu macam mana nak  dapat tawaran overseas. Bila banyak sangat persaingan yang ada sekarang, limitasi pengambilan pelajar l...

Friday 12 October 2012

WARNA-WARNI KEHIDUPAN

Pada suatu masa, warna-warna dunia mulai bertengkar. Semua menganggap dirinya yang terbaik. yang paling penting, yang paling bermanfaat dan yang paling disukai.

Hijau berkata "Akulah yang terpenting, aku adalah petanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumput, pepohon dan dedaun. Tanpa aku, semua haiwan akan mati. Lihatlah ke pedalaman, aku adalah warna yang menghiasi kawasan itu".

Biru menyampuk, " Kamu hanya berfikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan lautan yang luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa".

Kuning pun bersuara, "Kenapa kamu semua kelihatan benar-benar serius? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali ketika melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan".

Oren menyusul "Aku adalah warna kesihatan dan kekuatan. Aku jarang-jarang kelihatan, tetapi aku berharga kerana aku mengisi keperluan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Aku tidak ada di mana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi iazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorang pun dari kalian akan berbetik di fikiran orang".

Merah tidak boleh berdiam lebih lama dan berteriak, "Aku adalah pemimpin kalian. Aku adalah darah-darah kehidupan!, Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, dan bunga poppy".

Ungu bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu. Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, pemimpin memilih aku sebagai petanda kekuasaan dan kebijaksanaan. Tidak seorang pun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku".

Akhirnya biru gelap berbicara perlahan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama "Fikirlah tentang aku. Aku warna diam, kalian jarang memperhatikanku, namun tanpaku kalian semua menjadi janggal. Aku mempersembahkan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian memerlukan aku untuk keseimbangan dan perbezaan, untuk doa dan ketenteraman batin".

Semua warna terus menyombongkan diri masing-masing yakin akan kepentingan dirinya. Perdebatan mereka menjadi semakin deras. Tiba-tiba sinar halilintar melintas membutakan. Guruh menggelegar. Hujan mulai turun. Warna-warna terkedu bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.

Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara, "Hai warna-warna yang tolol, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahawa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus dan berbeza? Berpegangan tanganlah dan mendekatilah kepadaku!"

Menuruti perintah, warna-warna kehidupan berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berbicara. "Mulai sekarang, setiap kali hujan turun, masing-masing dari kalian akan membusarkan diri sepanjang langit bagai busar warna sebagai pengingat bahawa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian. Pelangi adalah petanda harapan hari esok".

Jadi, setiap kali HUJAN deras turun membasahi dunia dan saat pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita saling mengingati untuk menghargai satu sama lain.

MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK, KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA DAN SAAT KITA MENYEDARI PEMBERIAN ITU, MELALUI KEKUATAN VISI KITA, KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN.....

Persembahan itu bagaikan pelangi :
MERAH bagaikan buah epal, terasa manis di dalamnya.
JINGGA bagaikan kobaran api yang tidak akan pernah padam.
KUNING bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
HIJAU bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
BIRU bagaikan air jernih alami.
UNGU bagaikan kuntum bunga yang merekah.
BIRU GELAP bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.

Karya ini telah dimuatkan dalam majalah SEGAR (SMK Seri Garing) pada tahun 2008, masa tu saya dalam tingkatan 3 ^^ .  Ada cerita di sebalik sesebuah karya yang dihasilkan..

Ilham : Syarifah Haniera / 3 Ruby



No comments:

Post a Comment